Adaro Digandeng Perusahaan Tambang Australia Kembangkan Energi Hijau
Perusahaan tambang produsen bijih besi asal Australia, Fortescue Metal Group (FMG) tertarik untuk menjalin kerja sama dengan produsen batu bara Indonesia, PT Adaro Energy, dalam mengembangkan sumber energi baru yang bersih, utamanya hidrogen.
Perusahaan tambang asal Australia ini memang tengah mencari aset energi baru yang ramah lingkungan, termasuk konsumen potensialnya di dunia, untuk mempercepat perkembangan industri green hidrogen dunia.
Untuk kerja sama tersebut, Fortescue telah menandatangani leter of intent (LoI) bersama pemerintah Indonesia dan Adaro pada 22 April lalu. Penandatanganan LoI ini melanjutkan kesepakatan yang dicapai Fortescue dengan pemerintah Indonesia pada September tahun lalu.
Kesepakatan pada September 2020 tersebut membuka jalan bagi Fortescue Future Industries (FFI), entitas anak Fortescue, yang tertarik untuk berinvestasi pada pembangkit listrik tenaga air (hydro) dan panas bumi di Indonesia.
FFI menyatakan bahwa Adaro berkomitmen untuk beralih ke energi baru terbarukan. Meski begitu, belum jelas apakah kedua perusahaan tersebut berniat untuk bekerja sama dalam proyek pembangkit listrik tenaga hydro dan panas bumi.
“FFI, bersama dengan Adaro, akan sangat mendukung konversi ekonomi Indonesia yang berbasis bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan yang tanpa emisi,” kata pendiri, chairman, dan pemegang saham terbesar Fortescue, Andrew Forrest, seperti dikutip Australian Financial Review, Selasa (4/5).
Forrest mengatakan bahwa kerja sama ini juga akan membantu pencapaian target net zero emissions atau nol emisi karbon Indonesia lebih cepat dari tenggat 2060.
LoI tersebut, seperti dikutip Australian Finance Review, menyebutkan bahwa sumber energi terbarukan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan energi dan industri di tanah air secara ekonomis jika dapat dikembangkan dengan cepat dan dalam skala besar. Sehingga pasokannya tersedia dalam jumlah besar dan murah untuk dikembangkan.